Selasa, 10 Februari 2015



SEJARAH PERADABAN ISLAM 

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Pengetahuan akan sejarah peradaban islam merupakan suatu hal yang dianggap penting dalam rangka mensukseskan proses pendidikan. Dengan mempelajari sejarah peradaban islam maka mahasiswa akan mampu mengetahui dan memahami sejarah peradaban islam itu sebagai cermin masa lalu serta pedoman bagi masa kini dan masa depan yang akan datang dalam kaitannya sebagai alat analisis terhadap ilmu-ilmu lain, khususnya ilmu keislaman.
Peradaban Islam pada  mulanya dimulai dari zaman Rasulullah.  Islam menampilkan peradaban baru yang esensinya berbeda dengan peradaban sebelumnya. Peradaban yang ditinggalkan Nabi misalnya, jelas sangat berbeda dengan peradaban Arab di zaman Jahiliyah. Dengan demikian, Islam telah melahirkan revolusi kebudayaan dan peradaban.
B.     Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas tentang bagaimana ”pusat-pusat peradaban di dunia Islam”.
  1. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan infromasi tentang bagaimana pusat peradaban Islam di Mekah Al-Mukarramah,Madinah Al-Munawarroh,Baghdad,Kairo(mesir),Damaskus(Syiria),Kairawan,Isfahan dan seterusnya.

PPT KLIK DISINI
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PUSAT-PUSAT PERADABAN DI DUNIA ISLAM
Dalam konteks peradaban, islam mampu menampilkan peradaban baru yang esensinya berbeda dengan peradaban sebelumnya. Peradaban yang ditinggalkan nabi Muhammad ini, sangatlah berbeda dengan peradaban Arab pada masa jahiliyah. Dengan demikian, islam telah melahirkan revolusi kebudayaan dan peradaban. Peradaban islam berkembang sangat maju dalam percaturan peradaban dunia bahkan jauh sebelum kebangkitan Eropa, sehingga muncullah kawasan-kawasan pusat peradaban islam yang masing-masing memiliki karakteristik sesuai dengan kondisi sosial budaya dan politik yang mendukungnya. Adapun pusat-pusat peradaban Islam antara lain:
1.      MEKAH AL-MUKARRAMAH
Mekah Al-mukarramah merupakan kota tempat lahirnya agama Islam, dimana Nabi Muhammad SAW lahir dan memperoleh wahyu Al-Qur’an di kota mekah. Mekah juga merupakan kota budaya Islam. Dimana kota mekah merupakan tempat menuntut Ilmu, baik pada masa Nabi Muhammmad SAW, khulafaur Rasyidin maupun masa Umayyah dan Abbasiyah, bahkan hingga sekarang.
Awalnya Mekah merupakan pusat peradaban Jahilliyah yang penuh dengan Paganisme. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, Kota mekah menjadi Kota Suci Umat Islam. Dikota ini juga terdapat Ka’bah di Masjidil Haram yang merupakan kiblat umat Islam dalam sholat. Mekah juga menjadi pusat kajian ilmu-ilmu keagamaan, khususnya menjadi pusat kajian ilmu Hadits dan Fiqh.
Dari Madinah setelah posisi dan kekuatan Nabi Muhammad dan pengikutnya menjadi besar, beliau merebut kembali kota Mekah dengan cara menaklukan kota itu secara damai, pada tahun 8 H (630M) sehingga dikenal dengan Fathu Makkah, yaitu terbukanya Kota Mekah. Disamping menjadi Kota Suci mekah juga menjadi Kota Budaya, lantaran kebudayaan Islam dikembangkan oleh Nabi di kota ini, disamping kota Madinah Al-Munawwarah.
2.      MADINAH AL-MUNAWARRAH
Madinah al-munawwarah, awalnya kota ini bernama Yatsrib. Kota Madinah menjadi pusat kebudayaan Islam setelah Nabi Muhammmad SAW berhijrah dari Mekah ke Yatsrib.
Setelah nabi hijrah ke Yatsrib, maka kota tersebut dijadikan pusat jemaah kaum muslimin, dan selanjutnya menjadi ibu kota negara Islam yang segera didirikan oleh Nabi, dengan diubah namanya menjadi Madinah.
Dari Madinah inilah Nabi meneruskan perjuangan menyebarkan agama Islam. Di Madinah 13 tahun Nabi membina dan mengembangkan masyarakat Islam. Bahkan di Madinah ini, Nabi membangun sistem kehidupan bermasyarakat Islam yang dicita-citakan.
Madinah juga merupakan pusat pemerintahan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW , dan kemudian masa Khulafaur Rasyidin. Sejak masa pemerintahan di pegang oleh Muawiyah Bin Abi Sufyan, pusat pemerintahan dipindahkan ke Damaskus. Di kota ini pula terdapat masjid Nabi yang terkenal dengan nama Masjid Nabawi. Disamping masjid itu  dibangun ruangan tertutup untuk para fakir miskin kaum muslimin. Masjid diberi pintu dua yaitu, pintu Aisyah dan pintu Atiqoh. Di kota ini Nabi Muhammad SAW di makamkan. Kota Madinah merupakan Kota Suci umat Islam setelah Mekah Al- mukarramah.Sebagaimana kota Mekah, kota Madinah juga menjadi pusat kajian keilmuan keagamaan Islam, khususnya Ilmu Hadits, Fiqh, dan Ilmu Tafsir Al-Qur’an.
3.      BAGHDAD
Kota Baghdad didirikan oleh Khalifah Abassiyah kedua, Al Manshur (754/755) pada tahun 762 M yang terletak pada pinggiran sungai Tigris. Menurut cerita rakyat, daerah ini sebelumnya adalah tempat peristirahatan Kisra Anusyirwan, raja Persia yang masyhur, di musim panas. Baghdad berarti “Taman Keadilan”.
Dalam membangun kota ini memperkerjakan ahli bangunan yang didatangkan dari Syria, Mosul, Basrah, dan Kufah yang berjumlah sekitar 100.000 orang.  Ada empat buah pintu gerbang diseputar kota ini, yaitu Bab al-Kufah yang terletak di sebelah barat daya, Bab al-Syam di barat laut,Bab al-Bashrah di tenggara dan Bab al-Khurasan di timur laut.
Sejak awal berdirinya, kota ini sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan dalam islam. Itulah sebabnya, Philip K. Hitti menyebutnya sebagai kota intelektual. Setelah masa Al-Mashur, kota Baghdad menjadi lebih mashyur lagi karena perannya sebagai pusat perkembangan peradaban dan kebudayaan islam.
Masa keemasan kota Baghdad terjadi pada zaman pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M) dan anaknya Al-Ma’mun (813-833 M). Baghdad ketika itu menjadi pusat peradaban kebudayaan tertinggi di dunia. Ilmu pengetahuan dan sastra berkembang sangat pesat. Banyak buku filsafat yang sebelumnya dipandang sudah “mati” dihidupkan kembali dengan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Khalifah Al-Ma’mun memiliki perpustakaan yang dipenuhi dengan beribu-ribu buku ilmu pengetahuan. Perpustakaan itu bernama Bait al-Hikmah.
Di samping itu, banyak berdiri akademik, sekolah tinggi dan sekolah biasa yang memenuhi kota ini. Dua di antara yang terpenting adalah perguruan Nizhamiyyah, didirikan oleh Nizham Al-Mulk, wazir Sultan Selju, pada abad ke- 5 H dan perguruan Mustanshiriyah, didirikan dua abad kemudian oleh Khalifah Al-Mustanshir Billah.
Dalam bidang sastra, diantara karya sastra yang terkenal adalah Alf Lailah wa Lailah, yaitu kisah seribu satu malam. Di kota Baghdad ini, lahir dan muncul para saintis, ulama, filosof dan sastrawan islam yang terkenal, seperti al-Khawarizm (ahli astronomi dan matematika,penemu ilmu aljabar), al-Kindi (filosof Arab pertama), al-Razi (filosof,ahli fisika,dan kedokteran), al-Farabi (filosof besar yang dijuluki dengan al-Mu’allim al-Tsani, guru ke dua setelah Aritoteles), tiga pendiri mazhab hukum islam (Abu Hanifah, Syafi’i, dan Ahmad Ibn Hambal),Al-Ghazali (Filosof,teolog,dan sufi besar dalam islam yang dijuluki dengan Hujjah al-islam), Abd Al-Qodir Al-Jilani (pendiri tarekat qadiriyah), Ibn Muqaffa’ (sastrawan besar) dan lain-lain.
Dalam bidang ekonomi, pada masa Harun Al-Rasyid dan Al Ma’mun, perdagangan dan industri berkembang pesat. Kehidupan ekonomi kota ini didukung oleh tiga buah pelabuhan yang ramai dikunjungi para kafilah dagang internasional (Cina, India, Asia tengah, Syria, Persia Mesir dan negeri Afrika lainnya), dua di Bashrah dan di Sirat di Teluk Persia.
Kota ini dibumihanguskan oleh tentara Mongol di bawah kepemimpinan Hulagu Khan tahun 1258 M. Semua bangunan kota, termasuk istana emas tersebut dihancurkan. Pasukan Mongol juga menghancurkan perpustakaan yang merupakan gudang ilmu dan membakar buku-buku yang ada di dalamnya. Pada tahun 1400 M, kota ini di serang pula oleh pasukan Timur Lenk dan tahun 1508 M oleh tentara kerajaan Safawi. Kota Baghdad, ibu kota irak sekarang, memang mengambil lokasi yang sama, tetapi ia sama sekali tidak mencerminkan kemajuan Baghdad lama.
4.      KAIRO (MESIR)
Kota Kairo dibangun pada tanggal 17 Sya’ban 358H/969 M oleh panglima perang dinasti Fathimiah yang beraliran Syi’ah, Jawhar Al-Siqili, atas perintah Khalifah Fathimiah, Al-Mu’izz Lidinillah(953-959 M).Wilayah kekuasaan dinasti Fathimiah meliputi Afrika Utara, Sicilia, Syria. Setelah pembangunan kota Kairo rampung lengkap dengan istananya, Al-Siqil mendirikan masjid Al Azhar, 17 Ramadhan 359 H (970 M). Masjid ini berkembang menjadi sebuah universitas besar yang sampai sekarang masih berdiri megah. Nama Al Azhar di ambil dari Al-Zahra’, julukan Fathimiah, puteri Nabi Muhammad SAW dan istri Ali ibn Abi Thalib, Imam pertama Syi’ah.
Kota yang terletak di tepi sungai Nil ini mengalami tiga masa kejayaan, yaitu pada masa dinasti Fathimiah, di masa Shalah Al-Din Al-Ayyubi dan di bawah Baybars dan Al Nashir pada masa dinasti Mamalik.Periode Fathimia dimulai dengan Al Mu’izz dan puncaknya terjadi pada masa pemerintahan anaknya ,Al-‘Aziz.Al-Mu’izz Lidinillah dan ‘Aziz (975-996 M) di Mesir dapat disejajarkan dengan Harun Al Rasyid dan Al Ma’mun di Baghdad.Selama pemerintahan Mu’izz dan tiga orang pengganti pertamanya, seni dan ilmu mengalami kemajua besar
Al-Muizz melaksanakan tiga kebijaksanaan besar, yaitu pembaharuan dalam bidang administrasi, pembangunan ekonomi, dan toleransi beragama (juga aliran).Dalam bidang administrasi, ia mengangkat seorang wazir (menteri) untuk melaksanakan tugas-tugas kenegaraan.Dalam bidang ekonomi, ia memberikan gaji khusus kepada tentara, personilia istana, dan pejabat pemerintahan lainnya.Dalam bidang agama, di Mesir diadakan empat lembaga peradilan, dua untuk mazhab Syi’ah dan dua untuk mazhab Sunni.Al-‘Aziz kemudian mengadakan program baru dengan mendirikan masjid, istana, jembatan, dan kanal-kanal baru.Pada masa Aziz Billah dan Hakim Biamrillah,terdapat seorang mahaguru bernama Ibn Yunus yang menemukan pendulum dan ukurang waktu dengan ayunan.Karyanya Zij al-Akbar al-Hakimi diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.Dia meniggal pada tahun 1009 M dan penemuan-penemuannya diteruskan oleh Ibn Al Nabdi (1040) dan Hasan Ibn Haitham.
Dinasti Fathimiah ditumbangkan oleh dinasti Ayyubiah yang didirikan oleh Shalah Al-Din. Ia tetap mempertahankan lembaga-lembaga ilmiah yang didirikan oleh dinasti Fathimiah tetapi mengubah orientasi keagamaannya dari Syi’ah kepada Sunni. Ia juga mendirikan lembaga-lembaga ilmiah baru, termasuk masjid yang silengkapi dengan tempat belajar teologi dan hukum.Karya-karya ilmiah yang muncul pada masanya dan sesudahnya adalah kamus-kamus biografi, kompendium sejarah,manual hukum dan komentar-komentar teologi.Ilmu kedokteran diajarkan di rumah-rumah sakit. Prestasinya yang lain adalah didirikanya sebuah rumah sakit bagi orang yang cacat pikiran.
Kekuasaan dinasti Ayyubiah di Mesir diambil alih oleh Dinasti Mamalik.Dinasti ini mampu mempertahankan pusat kekuasaannya dari serangan bangsa Mongol dan mengalahkan tentara Mongol itu di Ayn Jalut di bawah kepemimpinan Baybars.Pada masa itu  Kairo menjadi satu-satunya pusat peradaban Islam yang selamat dari serangan Mongol.Kejayaan dinasti Mamalik berlangsung agak sedikit lama.Namun pada tahun 1517 M, dinasti ini dikalahkan oleh kerajaan Usmani yang berpusat di Turki dan sejak saat itu Kairo hanya menjadi ibu kota provinsi dari kerajaan Usmani tersebut.

5.      DAMASKUS DI SYIRIA
Damaskus pada zaman sebelum islam adalah ibu kota Kerajaan Romawi Timur di Syiria. Damaskus merupakan kota lama yang dibangun kembali pada zaman Daulah Bani Umayyah dan dijadikan ibu kota negara sejak pemerintahan Bani Umayyah. Di Damaskus terdapat masjid Damaskus yang megah dan agung, masjid ini dibangun oleh Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik dengan Arsiteknya Abu Ubaidah bin Jarrah. Untuk keperluan pembangunannya, Khalifah Al-Walid mendatangkan 12.000 orang tukang ahli dari Romawi, kecuali bangunannya sendiri memiliki seni yang luar biasa, juga pilar-pilar dan dindingnya diukir dengan ukiran-ukiran yang indah dan ditaburi dengan aneka batu yang bernilai tinggi. Masjid yang panjangnya 300 meter dan lebarnya 200 meter, dibangun diatas 68 pilar yang kokoh dengan biaya 22.200.000 dinar.
6.      KAIRAWAN
Kairawan merupakan kota baru terletak di Afrika Utara. Kota ini dibangun pada masa Dinasti Umayyah . Aqabah bin Nafi yang telah diangkat oleh khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi Gubernur Afrika, memindahkan ibu kota wilayah Afrika dari Barqah ke suatu desa yang bernama Kairawan.
Sesuai dengan kota-kota islam yang lain, Kairawan dibangun dengan gaya arsitektur Islam, yang dilengkapi dengan berbagai gedung, masjid, taman, daerah perdagangan, daerah industri, daerah militer dan sebagainya. Di kota Kairawan terdapat Masjid  Kairawan yang dibangun pada Khalifah Hisyam bin Abdul Malik oleh Aqabah, gubernur Afrika Utara. Masjid ini adalah masjid yang termasyhur. Berkali-kali masjid ini mengalami perbaikan dan perlebaran oleh para gubernur yang silih berganti menjabat, sehingga akhirnya menjadi satu masjid kebanggaan kaum muslimin di Afrika Utara, terutama dengan Kubahnya yang terkenal dengan “Qubatul Bahwi”.
Kota Kairawan kemudian menjadi kota internasional, karena didalamnya berdiam bangsa-bansa Arab, Barbar, Persia, Romawi, dan lain-lain. Kairawan juga merupakan kota pusat ilmu, disamping sebagai Kota Militer.

7.      ISFAHAN (PERSIA)
Isfahan adalah kota terkenal di Persia, pernah menjadi ibu kota Kerajaan Safawi. Kota ini merupakan gabungan dari dua kota sebelumnya, yaitu Jayy, tempat berdirinya Syahrastan dan Yahudiyyah  yang didirikan oleh Buchtanashshar atau Yazdajir I atas anjuran istrinya yang beragama yahudi.Kota ini menjadi kota penting sebagai ibu kota provinsi dan pusat industri dan perdagangan.
Pada tahun 625 H/1228 M, terjadi pertempuran besar, ketika tentara Mongol datang menyerbu negeri-negeri Islam dan menjadikan Isfahan sebagai salah satu bagian dari wilayah kekuasaan Mongol itu. Ketika Timur Lenk menyerbu negeri-negeri Islam, kota ini ikut jatuh ke tangannya tahun 790 H/1388 M dan sekitar 7000 orang penduduknya terbunuh. Setelah itu, kota ini dikuasai oleh Kerajaan Usmani tahun 955 H/1548 M dan pada tahun 1134 H/1726 M, terjadi pertempuran antara Husein Syah, raja Safawi dengan Mahmud Al Afghani, yang mengakhiri riwayat kerajaan Safawi sendiri. Pada tahun 1141 H/1729 M, kota ini berada di bwah kekuasaan Nadir Syah.
Ketika raja Safawi Abbas I, menjadikan Isfahan sebagai ibu kota kerajaannya, kota ini menjadi kota yang luas dan ramai dengan penduduk. Di atas sungai Zandah terbentang tiga buah jembatan yang megah dan indah, satu diantaranya terletak di tengah kota. Sementara dua di antaranya di pinggiran kota. Kota ini, ketika di bawah kekuasaan Kerajaan Safawi, dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari tanah dengan delapan pintu. Di dalam kota banyak berdiri bangunan,seperti istana-istana, sekolah-sekolah, masjid-masjid, menara-menara, pasar dan rumah-rumah yang indah,terukir rapi dengan warna-warna yang menarik.Masjid Syah yang masih ada sampai sekarang yang didirikan oleh Abbas I, merupakan salah satu masjid terindah di dunia.Pintunya dilapisi dengan perak.Disamping itu, juga ada lapangan dan tanaman yang terawat baik dan menawan.
8.      ISTAMBUL (TURKI)
Istmabul adalah ibu kota kerajaan Turki Usmani. Kota ini sebelumnya merupakan ibu kota kerajaan Romawi Timur, yang bernama Konstantinopel. Ketika kerajaan Romawi pecah menjadi dua, Romawi Barat dan Romawi Timur, tahun 395, Konstantinopel menjadi ibu kota Romawi Timur. Kalau ibu kota Romawi Barat, Roma, jatuh ke tangan bangsa Goth tahun 476, maka Konstantinopel bertahan seribu tahun kemudian sampai Sulta Turki Usmani berhasil menaklukannya tahun 1453 dan menjadikannya sebagai ibu kota kerajaan yang baru.
Setelah Muhammad Al Fatih menjadikan Istambul sebagai ibu kota kerajaan Turki Usmani, ia melakukan penataan hal ihwal orang-orang Kristen Yunani (Romawi). Dalam penataan tersebut ia tetap memberikan kebebasan kepada pihak gereja, seperti yang dilakukan para pendahulunya dan mengakui agama lain sesuai dengan ajaran Islam yang menghormati keyakinan suatu agama.
Kerajaan Turki, dengan ibu kotanya Istambul, juga menjadi sebuah negara adi daya pada masa jayanya.Wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar Eropa Timur, Timur Tengah, dan Afrika Utara.Raja-rajanya juga memakai gelar khilafah dan istana Khilafah terletak di kota ini.
Sebagai ibu kota, di sinilah tempat berkembangnnya kebudayaan Turki yang merupakan perpaduan bermacam-macam kebudayaan.Bangsa Turki Usmani banyak mengambil ajaran etika dan politik dari bangsa Persia.Dalam bidang kemiliteran dan pemerintahan,kebudayaan Bizantium banyak mempengaruhi kerajaan Turki Usmani dan huruf Arab dijadikan huruf resmi kerajaan.
Kekuasaan tertinggi memang berada di tangan Sultan, tetapi roda pemerintahan dijalankan oleh Shard Al-A’zham (Perdana Menteri) yang berkedudukan di ibu kota.Jabatan-jabatan penting, termasuk jabatan perdana menteri, sering kali justru diserahkan kepada orang-orang asal Eropa, dengan syarat menyatakan diri secara formal masuk Islam.
Dalam bidang arsitektur, masjid-masjid yang dibangun di sana membuktikan kemajuannya.Gereja Aya Sophia,setelah penaklukan diubah menjadi sebuah masjid agung yang terpenting di Istambul.Masjid-masjid penting lainnya adalah Masjid Agung Al-Anshari (tempat pelantikan para Sultan Usman), Masjid Bayazid dengan gaya Persia, Masjid Sulaiman Al-Qanuni.0
 Pengaruh jatuhnya Konstantinopel besar sekali bagi Turki Usman. Kota tua itu adalah pusat kerajaan Bizantium yang menyimpan banyak ilmu pengetahuan dan menjadi pusat agama Kristen Ortodoks. Kesemuanya itu diwarisi oleh Usmani.
Istambul merupakan merupakan pusat peradaban Islam pada masa kekuasaanTurki Usmani yang terpenting. Bukan saja karena keindahan kotanya akan tetapi, juga karena dikota bekas pusat kekuasaan Romawi Timur itu terdapat puasat-pusat kajian keilmuan yang mendorong puncak kejayaan peradaban umat islam.
9.      DELHI INDIA
Delhi adalah ibu kota kerajaan-kerajaan Islam di India sejak tahun 608 H/1211 M. Sebagai ibu kota kerajaan-kerajaan Islam, Delhi juga menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam di anak Benua India.
Kota ini terletak di pinggir Sungai Jamna.Tahun 589 H (1193 M), kota ini ditaklukkan oleh Qutb Al-Din Aybak dan tahun 602 H (1204 M) ini dijadikan ibu kota kerajaan tersendiri olehnya.Dinasti Mamluk ini berkuasa sampai tahun 689 H (1290 M), kemudian diganti oleh dinasti Lodi.
Sementara itu, raja pertama dinasti Tughlug mendirikan Tughlughabad, sekitar 8 km di sebelah Timur Kil’a Ray Pithora,yang kemudian dijadikannya sebagai pusat pemerintahan tahun 720 H/1320 M.Di tengah Tughlughabad didirikan istana, masjid, perumahan, perkantoran dan jalan-jalan , yang dikelilingi oleh benteng yang kuat. Muhammad ibn Tughlug juga melaksanakan sebuah proyek raksasa, yaitu mendirikan Adiiabad yang kemudian dikenal dengan kota Jahanpanah.
Setelah Delhi dihancurkan oleh tentara Timur Lenk, kekuasaan raja-raja yang berkedudukan di Delhi merosot tajam. Ketika itulah dinasti Lodi mengambil kota Agra sebagai sebagai ibu kota, sementara Delhi menjadi kota yang kurang penting. Kota Agra itu pula untuk yang pertama kalinya menjadi ibu kota kerajaan Mughal, ketika Babul mengalahkan dinasti Lodi. Delhi baru menjadi ibu kota kerajaan Mughal pada masa Humayun (1530-1556), seorang raja yang cinta ilmu. Raja lainnya, Syah Jehan (1628-1658 M) mendirkan kota Syahjahanabad. Inilah “kota”terakhir dari kota itu.
Setiap dinasti Islam yang berkuasa di India dan menjadikan Delhi sebagai ibu kotanya, seakan mereka berlomba-lomba untuk membangun dan memperindah  istana, benteng, Masjid,madrasah dan makam.Kalau saja Timur Lenk tidak menghancurkan kota Delhi, tentu akan banyak sekali bangunan mewah dan indah yang dapat disaksikan. Delhi Islam yang disaksikan sekarang adalah Delhi yang hanya dibangun oleh kerajaan Mughal.
10.  ANDALUS (SPANYOL)
Di Spanyol banyak kota-kota Islam yang mahsyur dan jadi pusat peradaban Islam, seperti Sevilla, Kordova, Granada, Murcia, dan Toledo.Yang penting diantaranya adalah Kordova dan Granada.
a.      Cordova
Kota ini terletak di sebelah selatan lereng gunung Sierra de Cordova dan di tepi sungai Guadalquivir. Sebelumnya Kordova adalah ibu kota kerajaan Kristen Visigoth, sebelum dipindahkan ke Toledo.Di bawah pemerintahan Visigoth, Kordova yang sebelumnya makmur menjadi mundur.Kemakmurannya bangkit kembali di masa kekuasaan Islam.Pada tahun 756 M,kota ini menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, setelah Bani Umayyah di Damaskus jatuh ke tangan Bani Abbas pada tahun 750 M.Bani Umayyah di Andalus ini berlangsung dari tahun 756 M sampai 1031 M.
Kordova di masa Bani Umayyah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak bangunan yang didirikan, seperti istana dan masjid. Kota ini diperluas dengan memperbesar tembok yang mengelilinginya. Perkembangan kota ini mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Abd Al-Rahman Al-Nashir di pertengahan abad ke-10 M. Pada tahun 1236 M, Korodova direbut oleh tentara Kristen di bawah pimpinan Ferdinand III dari Castilla. Setelah itu, supremasi Islam di Spanyol mulai mengalami zaman kemunduran.
Pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, Kordova menjadi pusat ilmu pengetahuan.Di kota in  berdiri Universitas Cordova.Di samping itu kota ini juga terdapat sebuah perpustakaan besar yang mempunyai koleksi buku kira-kira 400.000 judul.
Astronomi, Geografi, ilmu kimia, sejarah alam, semuanya di pelajari dengan bersemangat  diKordova.Di bidang kesusastraan, tidak ada zaman di Eropa yang menempatkan puisi Arab demikian, menjadi buah bibir selain pada zaman ini.Masjid-masjid Kordova yang dikunjungi beribu-ribu siswa menjadi pusat aktif study filsafat dan ilmu.
 Pada masa jayanya, di Kordova terdapat 491 masjid dan 900 pemandian umum.Karena air di kota ini tak dapat diminum,penguasa muslimmendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80 km.
b.      Granada
Kota Granada terletak di tepi sungai Genil di kaki gunung Sierra Nevada, berdekatan dengan pantai laut mediterani (laut tengah).Kota ini di bawah kekuasaan Islam hampir bersamaan dengan kota-kota lain di Spanyol yang ditaklukan oleh tentara Bani Umayyah di bawah pimpinan Tarik ibn Ziyad dan masa Musa ibn Nushair tahun 711 M. Pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol kota ini disebut Andalusia Atas.
Pada pemerintahan Bani Umayyah di Andalusia, Granad mengalami perkembangan pesat.Setelah Bani Umayyah mengalami kemunduran, tahun 1031 M, dalam jangka waktu 60 tahun, Granada diperintah oleh dinasti setempat, yaitu dinasti Zirids.Setelah itu, Granada jatuh ke bawah pemerintahan Al Murrabithun, sebuah dinasti Barbar dari Afrika Utara pada tahun 1090 M, Al Murrabithun berkuasa di sana sampai tahun 1149 M.
Pada abad ke-12, Granada menjadi kota besar kelima di Spanyol.Sejak abad ke-13 Granada diperintah oleh dinasti Nasrid selama kurang lebih 250 tahun.Pada masa itulah dibangun istana megah dan indah yang terkenal denga nama istana Al- Hambra, berarti merah.Granada terkenal dengan tembok dan 20 menara yang mengitarinya.Pada masa pemerintahan Muhammad  V(1354-1391 M), Granada mencapai puncak kejayaannya,baik dalam arsitektur maupun dalam bidang politik.Akan tetapi menjelang akhir abad ke-15 pemerintahan menjadi lemah terutama karena perpecahan keluarga.Pada tahun 1492, kota ini jatuh ke tangan penguasa Kristen, raja Ferdinand dan Isabella.Selanjutnya, tahun 1610 M orang-orang Islam diusir dari kota ini oleh penguasa Kristen.
11.  SAMARKAND DAN  BUKHARA (TRANSOXIANA)
Di Transoxiana, terdapat dua kota penting ,tempat peradaban Islam pernah berkembang dengan pesat yaitu Samarkand dan Bukhara.Samarkan terletak  di sebelah selatan sungai Al Saghad.Kota ini beberapa kali diduduki Iskandar ketika ia dan pasukannya berperang melawan Spitamenes.Tetapi menurut riwayat-riwayat tertua dalam bahasa Arab, Iskandarlah yang mendirikan kota Samarkand itu.Setelah tahun 323 M, kota ini menjadi bagian dari sebuah kekuasaan yang berpusat di Bactria.Kota diperkirakan sudah ada ketika Iskandar datang ke sana.Dilihat dari bangunan-bangunan kuno, pengaruh Persia sudah lama tertanam di sana.
Pada tahun 204 H (819 M), Al-Ma’mun, khalifah dari dinasti Abbas yang berpusat di Baghdad, menyerahkan urusan pemerintahan negeri Transoxiana, khususnya Samarkan dan Bukhara kepada keluarga Asad ibn Saman.Dalam pemerintahan dinasti Samaniah, Samarkand menjadi daerah yang sangat makmur dan masyarakatnya hidup sejahtera, yang hanya dapat dibandingkan dengan masa pemerintahan Timur Lenk dan keturunannya di sana, lima ratus tahun kemudian. Sekalipun ibu kota di pindah ke Bukhara, Samarkand tetap merupakan kota terpenting, karena ia menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan Islam.
Penghasilan utama kota Samarkand adalah kertas Samarkand yang terkenal. Pabrik kertas ini dipindah dari Cina. Sedangkan, kota Bukhara terkenal dengan perdagangan dan industri tenunnya. Kalau di Samarkand terdapat makam terkenal yang sampai sekarang  masih dihormati dan dikunjungi orang, yaitu makam Qasim ibn ‘Abbas, yang dipandang sebagai pembawa agam Islam ke negeri ini pada masa khalifah ‘Usman ibn ‘Affan, di Bukhara juga terdapat makam yang juga dikunjungi orang hingga sekarang, yaitu makam Baha’ Al-Din Al-Naqsyabandi yang wafat pada abad ke-8 H (14 M).Seorang ulama terkenal pada masa itu, Abu Manshur Al-Maturidi juga  wafat di Samarkand pada tahun 333 H (944 M).Dia adalh pendiri aliran teologi Islam yang dikenal dengan aliran Maturidiah. Aliran ini dikembangkan oleh muridnya yang bernama Abu Al-Yusr Muhammad Al-Bazdawi (421-493 H/1030-494 M) di Bukhara, yang melahirkan aliran Maturidiah Bukhara .Ulama ahli hadist terkenal dari Bukhara adalah Imam Al-Bukhari, seorang ahli hadist terkenal di dunia Islam yang menulis kitab Shahih Al-Bukhari .
Selama seratus lima tahun berikutnya, sejarah kota ini sangat menyedihkan. Rumah-rumah penduduka sangat sedikit, dikelilingi oleh puing-puing. Kebangkitan kembali terjadi mulai tahun 771 H (1369 M), pada masa pemerintahan Timur Lenk, penguasa tertinggi di Transoxiana.Timur Lenk menjadikan Samarkand sebagai ibu kota pemerintahannya. Kota ini diperindah oleh Ulugh Bek (w. 857 H/1449 M), cucu Timur Lenk, dengan mendirikan sebuah istana yang sangat megah.Di pihak lain Bukhara, secara politik menjadi sebuah kota yang tak berarti.pada tahun 906 H (1500 M), dua kota ini jatuh ke tangan Syaibani, raja Uzbek. Setelah ia wafat, pada tahun itu juga direbut oleh Babur, raja Mughal di India.Pada tahun 1917 M, Uni Soviet berdiri dan Uzbekistan yang didalamnya terdapat Samarkan dan Bukhara  menjadi bagian dari Uni Soviet.Sejak tahun 1992 M, Uzbekistan  menjadi negara muslim merdeka, karena Uni Soviet bubar dengan sendirinya.
12.  ACEH
Aceh mewakili pusat dunia Islam di Asia Tenggara. Pada masa kejayaannya Aceh merupakan pusat peradaban di wilayah dunia Islam bagian Timur, yaitu Asia Tenggara. Bahkan Aceh merupakan pintu transmisi jalur perjalanan penyebaran Agama Islam keseluruh wilayah Asia Tenggara. Karena itu Aceh terkenal dengan sebutan SERAMBI MEKAH.
Aceh merupakan pintu gerbang masuknya Islam keseluruh wilayah Nusantara. Di Aceh pernah berdiri kerajaan-kerajaan Islam yang pertama, yaitu kerajaan Peurlak, kerajaan Samudra Pasai, dan kerajaan Aceh Darus salam. Dari Aceh muncul beberapa tokoh keilmuan yang menandakan kemajuan keilmuan di kalangan umat Islam di Asia Tenggara. Beberapa Ulama Aceh Prestisius Aceh yang terkenal dengan karya-karyanya adalah Nuruddin Ar-Raniri, Hamzah Fanshuri, Abdurrauf Singkel, Syamsuddin Sumantrani, dan lain-lain.
Dari Aceh Islam berkembang ke berbagai wilayah Nusantara antara lain Islam berkembang ke Ampel, Demak, Cirebon, dan terus berkembang ke Sulawesi, Maluku dan Kalimantan. Aceh juga merupakan kekuatan yang sangat ditakuti Belanda semasa penjajahan, karena Aceh memiliki kekeuatan yang sangat dahsyatdalam menghadapi penjajah Belanda.


BAB III
PENUTUP

  1. KESIMPULAN
Peradaban merupakan sesuatu yang lahir dari system pengetahuan dan juga merupakan hasil dari pemahaman yang luas terkait dengan kebutuhan masyarakatnya. Peradaban islam tidaklah terlepas dari peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi sepanjang perjalanan dari datang hingga penyebarannya. Berikut ini adalah beberapa kota yang menjadi pusat peradaban bagi dunia islam yaitu Baghdad, Cordoba, Damaskus, Konstantinopel, Kairo, Granada, Sevilla dan Samarra. Dari semua pusat peradaban tersebut dapat kita petik pelajaran berharga bahwa kemakmuran/ kemajuan peradaban manusia akan tercipta apabila terdapat kedamaian pada penduduknya dan pemimpin yang amanah.
Peradaban islam pernah berjaya pada kota-kota yang dibahas di atas merupakan bukti kajayaan islam yang pernah terjadi pada masa keemasan islam. Kota-kota yang telah diterangkan di atas merupakan sedikit dari banyaknya kota-kota islam yang maju  dari bukti kejayaan islam. Makkah dan Madinah terbukti menjadi tonggak peradaban pada masa Nabi Muhammad Saw dan khulafaur rasyidin. Sementara di baghdad, islam mencapai puncak keemasan peradaban baik dalam hal ilmu pengetahuan maupun ilmu agama dan sosial budaya. Sementara di Kairo menjadi bukti betapa kuatnya perbentengan islam dalam memepertahankan kekuasaannya dan kairo sebagai pusat pendidikan islam sekaligus dikenal sebagai negeri seribu menara. Oleh karena itu jika ditanya kota manakah yang paling menonjol maka jawabannya adalah setiap kota memiliki keunggulan masing-masing di masa kejayaannya masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Rajawaki Pers, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar